Tuesday, October 9, 2007

Imigrasi

Apa sebetulnya tugas pegawai imigrasi di bandara? Pertanyaan itu menjadi sesuatu yang membayangi saya selama perjalanan ke Michigan, menengok anak dan ponakan lebaran ini.
Kesan selama ini yang saya tentang petugas imigrasi dengar selalu "menyeramkan". Di Indonesia atau di Amerika, sama menyeramkannya.

Pertama kali saya berhubungan dengan petugas imigrasi adalah ketika ke singapur tahun 2006. Mukanya petugas imigrasi sedingin es di kulkas (maaf ya bapak/ibu). Wah, kupasang hati lapang dengan pemikiran "they are doing their job" "they do what they have to do" (apa memang harus dingin ya) . Sebetulnya ini cuma taktik untuk afirmasi diri untuk lebih pasrah menghadapi situasi apapun yang bakal dihadapi. Smile....itu penting...no matter how dinginnya mereka.
Bolak dan balik lagi ke Indonesia aman aman saja. Bahkan saking jujurnya aku sudah siapin declare barang yang ku bawa dari Singapur. Dan malah ketinggalan entah di mana. Soalnya aku bilang gini sama anakku, andaikata mereka ingin ambil barang ini silahkan saja, ini kan cuma kacang dan buah buahan kering dan satu CD All the president man yang rencananya aku akan jadikan kasus di kelasku.

Perjalanan ke dua adalah minggu lalu. Kali ini kami cuma berdua, aku dan anakku. Imigrasi Indonesia? Nothing change, sami mawon, masih sedingin kulkas. Kami nginep di ambassador hotel transit di singapur. Malas keluar masuk karena jam 4 sore landing dan jam 4 pagi harus sudah check in di bandara. Karena gak bisa tidur akhirnya jam 2 kami memutuskan check out dari hotel dan keliling keliling di bandara. Minum kopi, sarapan (memang sudah diniatkan gak puasa, soalnya kemarin lumayan pusing puasa dalam perjalanan),. Ketika waktunya check in di D kami diperiksa oleh petugas imigrasi sepertinya orang Malaysia. Melihat saya dia langsung nebak Indonesia, padahal aku sudah siap berbahasa Inggris. Sopan, ramah, tidak ada prejudice, pertanyaan semua diajukan dengan konteks "saya ingin membantu kamu". Kalau ada sesuatu yang perlu aku ketahui katakan padaku sekarang juga. Kamu ngepak sendiri barang? ada orang lain yang bantu? bawa barang seperti ini? ...dst dst. Kebetulan aku bawa hak pen. Aku tanya, apakah barang seperti ini boleh kubawa? setelah diamatinya dia bilang menurutku boleh dibawa. tapi sebaiknya tunjukkan lagi di gate nanti. Kalau mereka bilang gak boleh ya serahkan saja, katanya. OK fair enough kupikir.
Di gate D44 yang mereiksa India, tegas, not too cold, hehehe...aku lolos juga dengan barang tadi. Jadi baik baik saja ternyata.

Seetelah 17 jam lebih , setalah arus lari-lari di Narita karena hampir ketinggalan pesawat sambungan ke Detroit, kami sampai di Detroit,. Petugas imigrasinya cakep, berseragam gagah, biru tua, seputar pinggang penuh dengan berbagai gauge, tapi tetap ramah.
Pertanyaannya cuma: ngapain ke sini, kapan terakhir ke sini, pekerjaan kamu apa? berapa lama akan ada di sini? anakmu ngapain di sini? semua dia ajukan dengan ramah. Sempat berkelakar ketika kubilang anakku di Lansing Community College' dia bilang that is great, as long as not MSU. Menghibur, karena aku yakin MSU adalah sekolah yang reputable di dunia ini.

Nah step berikutnya periksa lagi form declare yang dibawa . Ini juga lolos dengan baik. terakhir diperiksa bawaan.
Kami sempat salah jalur, sambil nunggu, kau baca valuenya mereka. Bukan main, memang dengan baca itu rasanya semua akan mencoba meningkatkan diri ke arah sana, jadi semacam self fulfilling prophecy bagi para petugas ini. Jadi kebanggan kalau mereka bisa memenuhi semuanya.
Dengan ramah si petugas mengatakan kamu salah jalur, dan segera mengantar kami ke jalur yang smestinya kami ikuti. Diantar,....wow...bukan main. Inilah service yang benar benar service. Di pemeriksaan isi koper memang mereka teliti. Tapi mreka hanya menyisihkan koper yang menurut scanning mereka ada sesuatu yang perlu dicurigai. Meskipun mereka masih salah identifikasi. Diidentifikasi di koper anakku ada sesuatu. Setelah dibongkar, ternyata gak ada apa-apa. Mereka berusaha menutup koper itu lagi meskipun dengan susah.

Lantas kenapa di Indonesia gak bisa dilakukan seperti ini? Mengapa????????
Apakah semua perlu dicurigai kriminal, penyelundup?

No comments: