Tuesday, May 29, 2007

Sepatu butut Ayu

Hari ini hari kedua Ayu di KL. Kemarin dia lapor kalau sepatunya rawing. Rawing? Gimana sih maksud rawing. Di sini, aku ngebayangin dia terpincang-pincang di tengah 20 temannya berjalan dari satu tempat ke tempat lain...ehmmm...melas sekali. Aku tanya lewat sms, jadi kamu sekarang jalan terpincang pincang dong ya. Oh enggak bu, cuma sepatuku seperti dimakan rayap, gitu, katanya, malu aja bu. ooohhh...gitu toh..Yang mana sih sepatu yang kamu bawa...Yang everbest katanya..Wah..itu kan bukan sepatu murahan. Tadinya kubayangkan yang dibawanya sepatu murahan jadi dibawa jalan sebentar aja sudah rusak. Bisa kubayangkan bagaimana bete nya dia. Dari sini, aku cuma bisa berharap, dia mengatasi semua perasaan itu, itu lebih penting, ketimbang kondisi sepatu butut itu sendiri. Semoga berbagai hambatan yang dihadapi di sana menjadi pelajaran berharga buat dia. Itu lebih penting daripada hanya menjadi kekecewaan saja.
Malamnya sambil terkantuk-kantuk kutunggu lanjutan smsnya. Gak sabar ku sms dia, tanya tentang nasib sepatunya. Sudah beli bu yang diskonan, katanya. Hahaha, diskonan...
Dari perjalanan ini dia juga dia bisa mendapat tambahan pelajaran, yang mana yang bener-bener teman, yang bagaimana yang bener-bener saudara, bagaimana hidup ini harus disyukuri. Dan yang paling penting aku merasakan betapa berharganya anak-anakku bagiku. Ada kekosongan besar yang kurasakan saat mereka berjauhan denganku. Klise?. Tapi itulah kenyataannya.

No comments: