Wednesday, June 6, 2007

Power and Politics.

Rapat melontarkan issue tentang matakuliah power and politic. Apakah matakuliah ini akan dihilangkan dan digabung ke matakuliah strategi? Atau tetap power and politic saja.
Pertanyaan yang mencuat adalah mengapa harus dihilangkan? Salah satu alasan utama adalah tidak ada yang mengajar. Alasan lain adalah matakuliah ini sebetulnya dirancang untuk memasukkan wawasan politik negara. Dua alasan ini tidak pas sebetulnya. Haruskah sebuah matakuliah dihilangkan karena tidak ada dosennya? Tidak bisakan sbm mengusahakan atau membina dosen yang mengajarnya? Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, mempertimbangkan kurikulum sbm. Pertanyaan yang paling dasar: apakah yang dimaksud dengan power and politic? Apa perlunya kuliah ini masuk ke kurikulum sbm?
Jika power and politic yang dimaksudkan adalah power dan politic di tingkat nasional, seperti apa rancangan kuliahnya? Hukum ketatanegaraan Indonesia? UUD45 dan Pancasila? Bagaimana konstelasi kekuasaan dan penerapan kekuasaan di Indonesia? Lantas apa pengaruhnya kepada bisnis? Apa tidak lebih baik kalau sksnya digunakan untuk memperbesar sks Ekonomi. Sehingga di kuliah ekonomi, bisa dibahas ekonomi mikro dan makro, yang erat kaitannya dengan praktik bisnis.
Lantas apakah office politic tidak perlu diajarkan? Positifnya, jika hal ini diajarkan, digabung dengan etika, maka kuliah ini membekali mahasiswa untuk menjadi survivor, minimal, di tengah politik usaha yang seringkali dijalankan, tidak harus jadi political shark. Hanya saja memang tidak butuh 4 sks, terlalu banyak. Kuliah ini bisa juga disisipkan di berbagai kuliah people management seperti di Leadership, bagaimana power dan penggunaannya dalam kepemimpinan. Dalam manajemen perubahan juga bisa, bagaimana memanfaatkan power dalam mengelola perubahan. Dalam mata kuliah labor union juga bisa, khusus tentang kaitan hubungan industrial, serikat pekerja dan kekuasaan dan politik kantor. Dalam Komunikasi juga bisa, bagaimana komunikasi dimanfaatkan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam OB sendiri bisa diberikan dasar-dasarnya.
Yang lebih penting lagi sebetulnya secara keseluruhan kurikulum sbm itu seperti apa profil bangunannya?

No comments: